Hadits Niat Dan Kisah Ummu Qais

Abiyawaly.com – Hadits Niat Dan Kisah Ummu Qais
Hadis pertama yang menjadi pilihan Imam Bukhari sebagai pembuka Kitab Shahih Bukhari adalah Hadits niat.
Dalam hal ini, ada sebuah hal yang menarik untuk dikaji dan ditelaah yaitu kenapa di bagian akhir hadits niat terdapat pernyataan Rasulullah tentang wanita.
Sebelum melihat jawaban yang sudah diutarakan oleh para ulama maka di bawah ini adalah teks hadits niat pada bagian akhir :
ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها
Artinya : Barang siapa yang hijrahnya untuk menggapai dunia maka dia akan mendapatinya. Atau hijrahnya untuk mendapatkan wanita maka dia akan menikahinya.
Keterangan Ibnu Daqiqul ‘Aid
Para sahabat rasulullah menceritakan kisah seorang pria yang hijrah dari Makkah ke Kota Madinah, bukan bertujuan mendapatkan keutamaan hijrah. Tujuan hijrahnya adalah agar dapat menikahi seorang wanita yang bernama Ummu Qais.
Jadi, Asbabul wurud adanya diksi wanita dalam hadis niat menurut Ibnu Daqiqul Aid adalah karena kisah hijrahnya seorang lelaki untuk dapat menikahi Ummu Qais.

Riwayat Ibnu Mas’ud
Ibnu Mas’ud pernah berfatwa bahwa barangsiapa yang melaksanakan hijrah dengan tujuan lain maka dia akan mendapatkannya.
Ada seorang laki-laki yang hijrah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang bernama Ummu Qais. Maka oleh sebab itu, lelaki tersebut dikenal dengan panggilan Muhajir Ummu Qais.
Riwayat Imam Thabrani
Imam Thabrani meriwayatkan sebuah kisah tentang seorang laki-laki yang meminang seorang wanita yang bernama Ummu Qais.
Ummu Qais menolak lamaran tersebut dan memberi persyaratan agar lelaki yang meminang tersebut mau melaksanakan hijrah. Dan persyaratan Ummu Qais ini diterima dan dilaksanakan oleh pria tersebut. Sehingga pada akhirnya pria itu lebih dikenal dengan panggilan Muhajir Ummu Qais.
Tanggapan Ibnu Hajar
Ibnu Hajar mengakui bahwa sanad riwayat Imam Thabrani sampai pada level yang disyaratkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Cuma, Ibnu Hajar masih belum menemukan bahwa peristiwa hijrahnya Muhajir Ummu Qais adalah sebab wurudnya hadis niat.
Dan Ibnu Hajar juga mengklaim bahwa beliau tidak melihat satu pun riwayat dalam berbagai Thuruq (berbagai jalur) Hadits yang menerangkan tentang hal tersebut.
Dalam konteks pemilihan hadits niat sebagai hadits pertama pembuka Shahih Bukhari, maka keterangan-keterangan mengenai hijrahnya Muhajir Ummu Qais belumlah cukup memberikan petunjuk tentang kapan Rasulullah menyampaikan hadis niat ini.
Pasti ada misteri lain yang perlu untuk dipecahkan tentang rahasia pemilihan hadits niat sebagai hadits pertama.
Sebab seandainya tujuan Imam Bukhari meletakkan hadis niat sebagai pengganti mukadimah saja, atau hanya sekedar Tayammun (mengamalkan sunah), atau untuk menggemarkan hati beliau ikhlas dalam menulis maka pasti Imam Bukhari meletakkan hadits niat ini sebelum Tarjamah.