Perbandingan Keutamaan Puasa Dan Haji

Abiyawaly.com – Perbandingan Keutamaan Puasa Dan Haji

Ibadah puasa dan manasik haji merupakan dua ibadah yang masuk dalam kategori rukun Islam.
Mungkin timbul pertanyaan di dalam hati tentang manakah ibadah yang lebih utama antara puasa dan haji?
Pertanyaan ini sangat mungkin muncul di dalam benak kita. Sebab, ada perbedaan penyebutan urutan dalam beberapa hadis tentang Haji dan puasa.
Di satu Hadis disebutkan puasa terlebih dahulu. Sedangkan di hadis lainnya disebutkan puasa pada bagian akhir setelah haji.
Dan jika kita membuka Khazanah kitab fiqih pasti akan kita temukan juga perbedaan urutan antara bab puasa dan bab Haji dalam kitab-kitab fiqih.
Ada sebagian Pengarang kitab menulis bab puasa terlebih dahulu dan baru diiringi dengan bab haji.
Dan ada juga Pengarang kitab lainnya yang menulis terlebih dahulu bab haji, dan selanjutnya baru ditulis bab puasa.
Puasa lebih utama dari haji
Dalam banyak kitab fiqih yang menulis lebih awal bab puasa dibandingkan bab haji.
Di antara kitab kitab tersebut adalah kitab Matan taqrib karya abu syuja’.
Imam Bajuri dalam kitab syarahan terhadap kitab Fathul Qorib (Syarahan Kitab Matan Taqrib) memberikan keterangan tentang alasan Abu Syuja’ menulis Kitab puasa terlebih dahulu dibandingkan dengan kitab haji.
Alasan yang dikemukakan adalah karena puasa itu lebih utama dibandingkan dari haji.
Dalilnya adalah hadis rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar Ibnul Khattab yang terdapat di dalam Kitab Shahih Muslim :
بني الإسلام على خمسة: على أن يوحد الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وصيام رمضان والحج
Islam didirikan di atas lima perkara : mengesahkan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadan dan haji.
Adapun riwayat dalam Kitab Shahih Bukhari yang mendahulukan penyebutan haji adalah merupakan riwayat bil ma’na.
Hal ini memberikan bukti bahwa urutan rukun islam secara tertib adalah :
- Mengucap dua kalimat syahadat
- Mendirikan Shalat
- Menunaikan zakat
- Puasa Ramadhan
- Naik Haji
Haji lebih utama dari puasa
Ada juga pendapat Sebagian ulama bahwa haji itu lebih utama dibandingkan dengan ibadah puasa.
Alasannya karena manasik haji merupakan ibadah yang diwajibkan sekali hanya dalam seumur hidup.
Sedangkan puasa diwajibkan kepada setiap mukallaf di setiap tahun dalam bulan Ramadan.
Dan secara singkat dapat ditarik kesimpulan bahwa ibadah puasa merupakan ibadah yang kewajibannya berulang setiap tahun.
Dan tentunya ibadah haji yang tidak berulang kewajibannya pasti nilainya lebih utama dan spesial.
Alasan ini membuka cakrawalakita bahwa alasan ulama yang menulis Kitab puasa terlebih dahulu dibandingkan kitab haji adalah karena person yang melaksanakan ibadah puasa itu lebih banyak dibandingkan dengan person yang melaksanakan ibadah haji.
Dan alasan lainnya adalah karena haji itu dapat menghapus semua dosa besar dan juga dosa kecil.
Demikian saja artikel yang dapat kami bagikan tentang perbandingan keutamaan ibadah puasa dan haji. Semoga bermanfaat dan terima kasih.