Problema Korelasi Hadits Niat Dengan Tarjamah

Abiyawaly.comProblema Korelasi Hadits Niat Dengan Tarjamah

Sudah kita Maklumi bahwa dalam Kitab Shahih Bukhari terdapat lebih dari 7500 hadis. Hadis yang pertama menjadi pilihan pembuka Shahih Bukhari adalah hadis tentang niat.

Pemilihan hadits niat sebagai hadits pertama ini dikritisi oleh Sebagian ulama karena tidak berkaitan sama sekali dengan Tarjamah.

Tarjamah itu sendiri adalah tulisan Imam Bukhari yang letaknya berada di bawah judul BAB.

Dalam hal ini, judul bab yang ditulis oleh Imam Bukhari adalah Bad’ul Wahyi (Permulaan Turunnya Wahyu). Dan Tarjamah di bawahnya yang digunakan adalah ayat AlQuran Surat An Nisa 163 :

إِنَّاۤ أَوۡحَیۡنَاۤ إِلَیۡكَ كَمَاۤ أَوۡحَیۡنَاۤ إِلَىٰ نُوحࣲ وَٱلنَّبِیِّـۧنَ مِنۢ بَعۡدِهِ

Susunan Penulisan Al Khattabi Dan Al Ismaili

Kritikan ini semakin kuat jika dilihat dari teknis penulisan Syarah Shahih Bukhari oleh Imam al-khattabi. Beliau meletakkan hadits tentang niat ini sebelum Tarjamah. Hal yang sama juga dilakukan oleh Imam Al Ismaili.

Menurut imam Al-Khattabi dan Imam Al Ismaili, peletakan hadis niat oleh Imam Bukhari itu hanya sekedar bertujuan mendapatkan keberkahan.

Problema Korelasi Hadits Niat Dengan Tarjamah
Problema Korelasi Hadits Niat Dengan Tarjamah

Versi Ibnu Rasyid

Adapun menurut Ibnu Rasyid, alasan peletakan hadis niat oleh Imam Bukhari hanya sekedar memberikan isyarat bahwa apa yang beliau lakukan ini adalah berasal dari hati yang ikhlas.

Beliau juga mengakui bahwa agak sulit untuk mengkolaborasi antara hadis niat dengan Tarjamah.

Hadits Niat Sebagai Pengganti Mukaddimah

Ada juga pendapat yang mencoba mengkolaborasi antara hadis niat dengan Tarjamah. Dan kesimpulan yang dihasilkan adalah tujuan Imam Bukhari meletakkan hadis niat adalah sebagai pengganti mukadimah kitab.

Dan alasan hadits niat sebagai hadits pilihan pengganti mukadimah kitab karena hadis niat ini disampaikan oleh Umar Ibnu Khattab di atas mimbar dalam khutbah di hadapan para sahabat.

Dan setiap sesuatu yang boleh dibaca dalam khutbah dengan konteks mimbar maka boleh juga digunakan dalam khutbah dengan konteks penulisan.

Versi Al Mahlab

Pendapat ini juga didukung oleh cerita Al Mahlab bahwa Rasulullah menyampaikan hadis niat ini dalam khutbah beliau ketika baru tiba di kota Madinah.

Maka cerita ini memiliki kolaborasi dekat antara hadis niat dan BAB permulaan Turunnya wahyu. Segala hal yang terjadi sebelum peristiwa hijrah adalah merupakan mukadimah terhadap hijrah.

Setelah hijrah, Rasulullah dan umat Islam diberikan izin untuk berperang melawan kaum musyrik. Dan lalu Allah menurunkan pertolongan, kemenangan dan pembebasan.

Bantahan Ibnu Hajar

Ibnu Hajar Al asqalani mengakui bahwa alasan Al Mahlab ini adalah sangat bagus. Cuma, Ibnu Hajar belum menemukan secara langsung dalam bentuk Naqal tentang khotbahnya Rasulullah pada awal hijrah ke Kota Madinah.

Memang benar dalam Bab Tarku Al Hail terdapat redaksi Hadits Rasulullah :

يا أيها الناس إنما الأعمال بالنية

Dan redaksi ini memberi petunjuk bahwa nabi menyampaikannya di dalam khutbah. Cuma, problema tentang ucapan Rasulullah tentang hadis niat ini dibacakan pada awal kedatangan kota Madinah masih belum ada titik terang.

Oleh sebab itu, Ibnu Hajar Al asqalani menduga bahwa pendapat tentang hadis niat dibacakan oleh Rasulullah Dalam khutbah pada permulaan sampai di kota Madinah adalah disandarkan kepada kisah hijrahnya Muhajir Ummu Qais, bukan hijrahnya Rasulullah.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button